“ NGANGGUNG DULANG DI BANGKA BELITUNG”

ABSTRAK
             Nganggung adalah budaya membawa makanan lengkap di atas dulang yang ditutup dengan tudung saji berwarna merah dan bermotif. di dalamnya berisi nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan juga aneka kue. Tujuan penulisan ini untuk memperkenalkan keberanekaragaman budaya yang ada di indonesia salah satunya upacara adat Nganggung dulang dari  Toboali, Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung, dan ingin berbagi pengalaman baru kepada pembaca tentang tradisi budaya yang ada di Bangka Belitung agar kita bersyukur dan mencintai tradisi-tradisi di Indonesia apalagi di tempat kita dilahirkan dengan menggunakan metode penulisan artikel yang dilakukan melihat dan ikut berpartisipasi langsung dalam tradisi yang ada di Toboali, Bangka Selatan. Tetapi dikarenakan melihat upacara adat sudah beberapa tahun yang lalu dan mengembangkan artikel dengan membaca sejarah dan definisi melalui internet.

           
PENDAHULUAN

                Nganggung dulang ini berasal dari Bangka Belitung yang merupakan suatu budaya sejak dahulu kala di mana nenek moyang yang merupakan generasi terdahulu sudah membiasakan hal-hal seperti makan dulang bersama. Tradisi Nganggung dulang dan berkelanjutan dengan makan bedulang bersama ini tersebar di kabupaten-kabupaten di Bangka Belitung. yang tersaji di tradisi makan bedulang bersama. Dengan acara santapan bersama yang biasanya dilakukan pada upacara-upacara keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya’ban, kegiatan Muharam, Memperingati hari kematian, Pernikahan, dan banyak lainnya.
            Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan keberanekaragaman tradisi yang ada di indonesia salah satunya tradisi nganggung dulang dari  Toboali, Bangka. Provinsi Bangka Belitung, dan saya ingin berbagi pengalaman atau suatu kebiasaan kepada pembaca tentang tradisi budaya yang ada di Toboali agar kita bersyukur dan mencintai tradisi-tradisi di Indonesia apalagi di tempat kita lahir sendiri.



PEMBAHASAN

            Nganggung adalah budaya membawa makanan lengkap di atas dulang yang ditutup dengan tudung saji berwarna merah dan bermotif. di dalamnya berisi nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan juga aneka kue. Sedangkan dulang adalah talam atau nampan yang biasanya terbuat dari kuningan dan bentuknya bulat. Nganggung dulang ini adalah wujud semangat gotong-royong antarwarga dan tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga, supaya tercipta kerukunan dan kedamaian. 


Nganggung dulang ini adalah tradisi yang menetap dan selalu terjaga tidak pernah hilang sebagai suatu kebiasaan yang telah melekat di dalam kehidupan bermasyarakat. Nganggung dulang ini berasal dari Bangka Belitung yang merupakan suatu budaya sejak dahulu kala di mana nenek moyang yang merupakan generasi terdahulu sudah membiasakan hal-hal seperti makan dulang bersama. Tradisi Nganggung dulang dan berkelanjutan dengan makan bedulang bersama ini tersebar di kabupaten-kabupaten di Bangka Belitung. yang tersaji di tradisi makan bedulang biasanya tumbuh-tumbuhan yang ada di Bangka Belitung seperti daun singkong, jantung pisang, daun keladi, dan tumbuhan lainnya. Sementara, lauk yang pasti tersaji adalah ikan. Karena ikan merupakan penghasilan tetap masyarakat di Bangka Belitung. Ada juga sate ikan, itu bentuk olahan ikan. Nganggung dulang ini juga dilakukan dengan ritual doa dan diakhiri dengan acara santapan bersama yang biasanya dilakukan pada upacara-upacara keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya’ban, kegiatan Muharam, Memperingati hari kematian, Pernikahan, dan banyak lainnya. Usia tua, muda, laki-laki dan perempuan duduk bersama di lantai sambil menyantap makanan-makanan yang dihidangkan


Sebuah hal yang unik adalah bagaimana masyarakat setempat menghantarkan dulang ke tempat hajatan, biasanya yang mengantarkan dulang ini adalah laki-laki dengan mengenakan baju muslim dipadu sarung, sementara songkok khas melayu (terbuat dari anyaman rotan/batang resam (sejenis tumbuhan paku) tetapi saat ini sudah menggunakan songkok/peci yang biasa dan mendominasi. Dulang dibawa dengan tangan kanan sebagai penyangga, sementara tangan kiri mencengkram bibir dulang dan tudung saji agar tidak jatuh. para laki-laki yang membawa dulang itu dibawa setentang dengan pundak kanan, tangan kiri memegang bibir talam sementara tangan kanan menopang talam persis di tengah-tengahnya, sehingga keseimbangan talam benar-benar terjaga. Biasanya dalam nganggung dulang ini para laki-laki dari rumah-rumah membawa dulang dengan berbaris dan melangkah cepat untuk sampai tujuan yang di adakan acara besar tersebut, kemudian pada saat sudah sampai tujuan dulang-dulang tersebut disusun rapi sebaris dari ujung kiri sampai ujung kanan dan diberi jarak agar masyarakat bisa duduk dan menyantap makanan bersama-sama.
            Dalam tradisi ini ada makna simbolik yang ada dari atribut tradisi nganggung dulang yang berupa tudung saji adalah pelestarian tanaman adat berupa pandan hutan, sekaligus bermakna pelestarian nilai-nilai luhur para leluhur; dari bentuknya yang menyerupai parabola melambangkan tradisi nganggung dulang sebagai pengayom bagi semua, warna merah sebagai warna dominan tudung saji melambangkan keberanian dan etos kerja yang tinggi, tali pengikat melambangkan pengikat keberagaman dengan kebersamaan dan rasa memiliki, bentuk dulang yang bundar melambangkan sikap dinamis dan kelenturan penduduknya.
            Nilai budaya yang dapat dipetik dari proses Nganggung Dulang adalah nilai spiritual,  nilai kebersamaan dan gotong royong. Nilai spiritual, hal tersebut dapat dilihat dari proses pelaksanaannya, di mana sebelum sajian dinikmati bersama terlebih dahulu diawali dengan doa surat al-Fatihah untuk nabi Muhammad SAW, sahabat-sahabat, keluarganya diikuti bacaan surat-surat pilihan dilanjutkan dengan tahlil dan doa. Adapun bacaan-bacaannya kurang lebih sama seperti susunan yang ada di buku-buku Tahlil. Nilai Kebersamaan dan gotong royong, nganggung dulang tidak sekedar tradisi makan bersama, namun lebih kental membentuk semangat kebersamaan antara anggota masyarakat Toboali, Bangka Selatan di mana momen berkumpul seperti ini sering juga diselingi pertanyaan tentang kabar masing-masing dibumbui dengan gurauan-gurauan, sehingga mempererat jejaring sosial antara anggota masyarakat. Jama‘ah nganggung dulang tanpa sungkan-sungkan bertukar dulang, menikmati hidangan yang dibawa oleh jama‘ah yang lain, duduk berhadap-hadapan dengan dulang yang disusun memanjang sehingga memudahkan untuk menyantap hidangannya Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat yang masih kental dan memiliki makna simbolik kesederhanaan.



PENUTUP
            Nganggung dulang ini adalah wujud semangat gotong-royong antarwarga dan tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga, supaya tercipta kerukunan dan kedamaian. Tradisi Nganggung di Toboali Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah tradisi yang sudah menetap di masyarakatnya. dalam hasil observasi ini mengungkapkan tentang nilai-nilai dan makna simbolik dari tradisi Nganggung dulang di desa Toboali di mana dalam tradisi tersebut memiliki nilai-nilai ini: Spiritual, Saling bekerja sama dan kebersamaan. Dan di sisi lain juga memiliki makna simbolis, kita bisa melihatnya di atribut Nganggung dulang yang disajikan mewakili pelestarian tanaman asli hutan pandan, serta cara melestarikan nilai-nilai luhur nenek moyang dari bentuknya, yang menyerupai parabole melambangkan tradisi nganggung dulang sebagai tempat berteduh bagi semua, merah sebagai warna dominan tudung dulang melambangkan keberanian dan etos kerja yang tinggi, tali melambangkan pengikat dengan keragaman komunitas dan rasa memiliki, bentuk dulang bundar (talam) melambangkan kesederhanaan.
            Dengan adanya tradisi dan adat istiadat kebudayaan seharusnya kita sebagai masyarakat ini hendaknya kita menyikapinya dengan bijak. Toleransi dan saling menghormati antar sesama masyarakat harus dijunjung tinggi. Walaupun banyak perbedaan dalam kehidupan masyarakat. dan sebagai generasi muda kita harus mengembangkan budaya kita menjadi identitas yang bisa dinikmati oleh anak cucu pada generasi selanjutnya dan juga menjadi suatu identitas bangsa yang memiliki beranekaragam kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia.











Komentar

  1. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.

    Situs :EBOBET
    WA : +855967598801

    BalasHapus
  2. assalamualaikum, admin, bolehkah saya fuatuttaqwiyah meminta izin untuk menggunakan foto di atas untuk keperluan buku saya, dengan tetap mencantumkan alamat blog ini? terima kasih. wassalamualaikum

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upacara Sebelum Menanam dengan Ritual Tari Hudog di Kalimantan Utara

TRADISI RASULAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kesenian Daerah Kuda Lumping “Embleg” di Buluspesantren